Baru-baru ini sering dibicarakan oleh halayak ramai, bahwa anggota DPR RI sering meminta tunjangan-tunjangan dana yang tidak masuk akal.
Belum hilang dari ingatan kita, ketika beberapa waktu lalu, para anggota dewan yang 'terhormat' mengemis kepada negara supaya anggaran mereka ditambah melalui jalan bernama dana aspirasi. Dana tersebut, menurut mereka, akan dijadikan biaya operasional masing-masing anggota ketika melakukan 'tugas' negara dan juga untuk mendanai 'proyek-proyek' di daerah pemilihan mereka masing-masing.
Beruntung, pemerintah masih memiliki akal yang cukup waras untuk tidak menuruti permintaan mereka.
Sekarang, lagi-lagi dengan dalih untuk menyalurkan aspirasi wong cilik, mereka tanpa malu meminta tambahan anggaran, kali ini atas nama 'rumah aspirasi'. dana ini akan mereka gunakan untuk membiyayai sarana tempat tinggal selama mereka 'melayani' para 'konstituennya'.
Coba lihat, betapa tidak pantasnya mereka melakukan semua itu. Apakah mereka tidak sadar dengan apa yang mereka perbuat selama ini?
Seperti yang kita ketahui, apa yang mereka lakukan untuk kita selama ini?
Mereka adalah contoh yang sangat buruk bagi akhlak bangsa Indonesia. Belum hilang ingatan kita tentang anggota DPR yang saling jotos ketika sidang, sekarang kita malah disuguhi berita tentang para anggota dewan yang 'terhormat' ini sering bolos dari sidang yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam hidup mereka.
Apakah mereka tidak tahu atau lupa bahwa tugas mereka sejak dilantik adalah mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia dimulai sejak mereka dilantik?
Apakah ada, didalam buku tata tertib manapun, yang memperbolehkan anggotanya bolos, malas, datang ketempat kerja hanya mengisi absen senilai Rp. 800.000,-? Atau mungkin menganjurkan para anggotanya untuk saling jotos ketika sedang adu argumen?
Sungguh, sangat tidak pantas sekali bagi para anggota DPR yang, menurut saya, sangat tidak terhormat, untuk selalu mengemis kepada negara untuk menghidupi anak istrinya. Mereka, dengan perilaku mereka yang seperti itu, tidak ubahnya seperti para pengemis di jalanan, suka meminta-minta, namun malas bekerja.
Ketahuilah, bahkan para pengemis-pun lebih mulia daripada para DPR itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar